Ciwidey (Bandung)

Disclaimer: Info yang ada di sini didapetnya tahun 2005, jadi mungkin pasti sekarang udah berubah 🙂

Saya (waktu itu blom genap setaun kerja di kantor berlogo warna ijo) ditunjuk dept head utk jadi ketua panitia gathering departemen. Thank God, meski cuma dikasih waktu dua minggu buat persiapan (termasuk cari dana), kami semua bisa nikmatin liburan yang memorable.

Lewat Kopo, rute Cawang – Ciwidey butuh waktu 3 jam. Saya ambil jalur yang sama untuk pulang dan ternyata butuh 3 jam juga dari Ciwidey untuk sampai ke… BANDUNG! Berikutnya saya ngga pernah lewat Kopo lagi. Mending lewat Cimahi yang bebas macet, guaranteed 3 hours Jakarta – Ciwidey.

Begitu sampai Ciwidey, pemandangan yang mencolok adalah adanya kebun-kebun stroberi (petik sendiri!) di kiri-kanan jalan. Di samping kebun stroberi itu, biasanya ada kios kecil yang ngejual hasil olahan none other than strawberry (ya iyalah, masa hasil olahan duren).

Kebun Strawberry
Kebun Stroberi

Patuha Resort (PR), tempat pertama yang kami survey. Lokasinya asri, bersih, dan terawat. Sewanya juga ngga mahal. Cuma kapasitasnya terbatas, jadi ngga mungkin nampung kami semua yang hampir 100 orang.

Patuha Resort
Perhutani KPH Bandung Selatan
Jl. Cirebon No. 4, Bandung
Telp/Fax: 022-7208310 / 022-7231239

Patuha Resort
Patuha Resort

Lalu ada Hotel Abang, alternatif nginep klo bujet terbatas. Hotel ini yang paling dekat dari kawasan wisata Ciwidey. Selain Hotel Abang, ada juga Sindang Reret, dan beberapa hotel lainnya, termasuk hotel “jam-jam-an” :p

Hotel Abang
Hotel Abang

Next stop: Villa Argapuri (VA). Letaknya ngga searah dengan Patuha Resort dan Hotel Abang. Sebelum sampai pasar Ciwidey, kita musti belok kiri ke arah Gambung klo mau ke VA. Harga sewanya muahaaaaal… mulai dari 300K untuk cottage 1 kamar sampai 1.4mio untuk yang 6 kamar. Itu blom termasuk pajak 21% lho! Meski sewanya mahal, ngga ada TV, ngga ada sinyal HP, ngga ada telpon, ngga ada interkom (klo butuh apa-apa, musti NYETIR ke front office, jalan kaki is not an option!), tapi akhirnya kami pilih tempat ini.

Villa Argapuri
Villa Argapuri

Meski sebagian besar waktu kami habiskan di VA (karna letaknya yang lumayan terpencil, jauh dari jalan raya, dan banyaknya acara yang dilaksanakan di area vila), tapi kami sempat juga ngunjungin beberapa obyek wisata di Ciwidey.

First stop: Kawah Putih. Letaknya beberapa kilometer dari Patuha Resort. Kawasan wisata ini cuma buka sampai jam 5 sore, beda sama tetangganya Ranca Upas (bumi perkemahan) yang buka 24 jam. Kenapa begitu? Karna –kata stafnya- di kawah putih masih banyak hewan buas. Hewan-hewan ini biasa mencari mangsa di malam hari, biasanya memakan hewan-hewan yang lebih kecil, termasuk monyet. Beliau juga mengklaim bahwa di sana masih bisa ditemukan macan kumbang yang meski populasinya sedikit, tapi cukup signifikan. Dari mana tahunya? Katanya beberapa tahun yang lalu, staf peneliti dari sebuah LSM lingkungan pernah “memanggil” macan-macan tersebut menggunakan umpan daging dan api unggun untuk keperluan pencacahan. Beliau sempat menyebutkan jumlah hewan liar yang datang (staf peneliti ngitungnya dari jauh, tentunya), tapi –tentu saja- saya ngga inget lagi angka pastinya :p

Sesudah ngebayar HTM (3K), kita boleh naik omprengan (5K) atau nyetir sendiri ke kawah. Di pinggir jalan ada tulisan “Gigi Satu”, maksudnya pengendara mobil sebaiknya bertahan di gigi satu, karna kondisi jalan yang menanjak tajam dan banyak tikungan. Sampai di atas dan parkir, kami berjalan kaki beberapa ratus meter. Kawah putih sudah keliatan mengintip dari kejauhan.

Kawah Putih
Kawah Putih

Tadaaaaaa! Inilah Kawah Putih yang mempesona. Breathtakingly beautiful. Bikin saya ngerasa keciiiil banget. Lebih indahnya lagi, ngga ada bau belerang yang menusuk kayak Gunung Bromo di pagi hari. Bau belerangnya samar doang, nyaris tak tercium. Yang musti diingat sebelum ke sini adalah pake sunblock dan bawa jaket, karna perubahan cuacanya cepet banget. Kadang bisa dingiiiiin banget, eh semenit kemudian langsung panas nyooossss…

Next Stop: Pemandian air panas Cimanggu. Selain kolam air panas, di sini juga ada bak air panas yang bisa disewa untuk berendam sendirian.

Pemandian Air Panas Cimanggu
Pemandian Air Panas Cimanggu

Ngga ortunya, ngga bapaknya, semua hepi… Btw, di Cimanggu ini sepenglihatan saya sih, ada beberapa bangunan yang bentuknya mirip cottage. Sayang, saya ngga sempat nanya-nanya lebih jauh sama pengelolanya.

Next Stop: Situ Patengang. Danau luas yang ada pulaunya di tengah, kinda reminds me of Sarangan, telaga di deket kampung halaman saya di Magetan. Tapi di sini enaknya ngga serame Sarangan, meski tetep aja banyak tukang jajanan berkeliaran di sekitar area wisata.

Situ Patenggang
Situ Patengang

Jalan menuju Situ Patenggang harus melewati kebun teh. Di Situ Patengang ngga ada penginapan, cuma ada satu bangunan gede tanpa perabot yang ukurannya kira-kira 100m2. Menurut pengelola, bangunan itu sering disewa rombongan backpackers untuk nginep sama-sama. Harga sewanya sekitar 300K.

Perhentian terakhir: Kebun Teh Walini. Di sini selain ada kebun teh, ada juga tempat pemandian air panas (kayak Cimanggu). Sayang, kami datengnya udah sore banget jadi tempatnya udah kotor. Di sini juga ada beberapa cottage yang –sayangnya- pada saat saya survey, sudah full-booked sampai 1 bulan ke depan. Yah, resiko kami juga karna cuma punya waktu 2 minggu untuk persiapan. Anyway, karna saya udah terlanjur BT, saya ngga ngambil foto cottage-cottagenya. Padahal lumayan banyak (meski ngga bisa menampung 100 orang), harganya murah, dan ada tempat pemandian air panas pribadi di cottagenya.

Foto lengkap obyek wisata di Ciwidey beserta Villa Argapuri ada di sini

7 thoughts on “Ciwidey (Bandung)

  1. ciwidey adanya di daerah bandung selatan. klo nyetir dari jakarta bisa keluar di pintu tol cimahi atau pintu tol kopo, trus ngikutin petunjuk arah ke ciwidey / soreang.

    salam kenal jugaaaaa…

    Like

Leave a comment